Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa. Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan rasa terima kasih.
Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan api unggun kehangatan jiwa, karena akan di hampiri kala hati gersang kelaparan dan di cari saat jiwa mendamba kedamaian.
Ketika ia menyampaikan pendapat, qalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”. Dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya”.
Bilamana ia terdiam tanpa kata, hati senantiasa mencari rahasianya.
Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama. Menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan. Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai.
Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan, karena cinta berpamrih sesuatu di luar jangkauan misterinya. Bukanlah cinta, tapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara hanya menangkap kekosongon semata.
Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika ia harus tau musim seru mu, biarlah dia mengenali pula musim pasang mu. karena persahabatan akan kehilangan makna jika mencarinya sekedar bersama guna membunuh waktu.
Carilah ia tuk bersama menghidupkan sang waktu. Sahabat kan mengisi mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu. Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan.
Berbagi duka dan kesenangan karena dalam rintik lembut embun, hari manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah kehidupan.
“Salam Persahabatan”